Rabu, 10 November 2010

Laporan Pendahuluan pada Ibu Hamil dengan Dx Diabetes Melitus

A.     Pengertian

Adalah penyakit kronik yang komplek yang dikarakteristikan dengan gangguan metabolisme karb ohidrat, protein, lemak dan perkembangan dari mikrovaskuler (kental kapiler),arterisklerosis, makrovaskuler komplikasi dan neuropatik (gangguan struktur dan funsi ginjal.

B.           Etiologi.
Penyakit ini merupakan penyakit keturunan dengan cirri kekurangan insulin yang sangat penting untuk metabolisme gula dan pembentukan glikogen. Akibatnya kadar gula darah akan tinggi yang dapat mempengaruhi metabolisme  tubuh secara menyeluruh dan mempengaruhi pula pertumbuhan dan perkembangan janin.

C.            Predisposisi.
-   Umur penderita makin tua
-   Multiparitas
-   Penderita gemuk
-   Kelainan anak lebih besar dari 4000 g
-   Bersifat keturunan
-   Pada pemeriksaan terdapat gula dalam urin
-   Riwayat kehamilan : Sering meninggal dalam rahim, Sering mengalami lahir mati, Sering mengalami keguguran

D.    Klasifikasi
1.      IDDM type I ( DM yang bergantung pada insulin )
2.      NIDM type II : orang tidak bergantung pada insulin, tetapi dapat diobati  dengan insulin, muncul > 50 tahun


3.      GDM ( Gestasional DM )
Orang yang mengalami abnormalitas glukosa/gangguan selama hamil.  Tidak termasuk DM bila selama hamil dapat diketahui.
            4 .   DM Malnutrisi: sangatmembutuhkan insulin timbul ketoacidosis.
            5.   Type lain DM
·         Impaired Glucosa Tolerance ( IGT )
1.       Obesitas
2.       Nonobesitas
3.       Berhubungan dengan kondisi lain.
·         Previous abnormality dari glukosa, intolerance/ptre AGT
·         Potensial abnormality dari glukosa ( post AGT )/glukosa potensial abnormal.
E.     Epidemiologi.
     GDM terjadi 2% dari semua wanita hamil., Kejadian meningkat sejalan dengan umur kehamilan, tetapi tidak merupakan kecendrungan orang dengan gangguan toleransi glukosa, 25% kemungkinan akan berkembang menjadi DM.

F.      Pengaruh penyakit gula dalam kehamilan.
1.      Pengaruh kehamilan, persalinan dan nifas terhadap DM.
-          Keadaan pre diabetes lebih jelas menimbulkan gejala pada kehamilan, persalinan dan kala nifas.
-          Penyakit Diabetes (gula) makin berat.
-          Saat partus terjadi koma diabetikum          pertu tenaga besar.
2.      Pengarruh penyakit gula terrhadap kehamilan di antaranya adalah  dapat terjadi gangguan pertumbuhan janin dalam rahim : keguguran, persalinan premature, kematian dalam rahim, lahir mati/bayi besar, hidramnion, pre eklamsia – eklamsia.
3.      Pengaruh penyakit terrhadap persalinan.
-          Gangguan kontraksi otot rahim  partus lama/terlantar.
-          Janin besar sehingga harus dilakukan tindakan  operasi.
-          Gangguan pembuluh darah plasenta sehingga terjadi  asfiksia sampai dengan lahir mati.
-          Perdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot rahim.
-          Post partum mudah terjadi infeksi.
-          Bayi mengalami hypoglicemi post partum sehingga dapat menimbulkan kematian.
4.      Pengaruh penyakit gula terhadap kala nifas.
-        Mudah terjadi in feksi post partum.
-        Kesembuhan luka terlambat dan cendrung infeksi mudah menyebar.
5.      Pengaruh penyakit terhadap janin (bayi) diantaranya
-          Abortus, premature,IUFD/> 36 minggu, lahir mati.
-          Bayi dengan: dismatur, cacat bawaan, potensial penyakit saraf dan jiwa,  potensial mengidap penyakit gula.

G.    Pencegahan
-     Primer: untuk mengurangi obesitas dan BB.
-         Sekunder: deteksi dini, kontrol penyakit hipertensi, anti rokok, perawatan .
-         Tersier :
·        Pendidikan tentang perawatan kaki, cegah ulserasi,gangren dan amputasi.
·        Pemeriksaan optalmologist.
·        Albuminuria monitor penyakit ginjal.
·        Kontrol hipertensi, status metabolic dan diet rendah protein.
·        Pendidikan pasien tentang penggunaan medikasi untuk mengontrol medikasi.
H.    Terapi.
1.       Dialysis: peritoneal, hemodialisa.
2.       Total Nutrisi Parenteral.
3.       Tube Feeding Hyperosmolar.
4.       Pembedahan.
5.   Obat: Glukokortikoid, diuretic, dipenilhidonsion, Agmen Beta  Adrenergik Bloking, Agen Immunosupresive, diazoxida.
  
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1.  PENGKAJIAN

A. DATA-DATA IDENTIFIKASI
1.       Nama keluarga
2.       Alamat dan nomor telepon
3.       Komposisi keluarga
4.       Tipe bentuk keluarga
5.       Latar belakang kebudayaan
6.       Identifikasi religi
7.       Status kelas keluarga
8.       Aktifitas-aktifitas rekreasi atau aktifitas waktu luang
 B.TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA
*     Tahap perkembangan keluarga saat ini
*     Jangkauan pencapaian tahap perkembangan
*     Riwayat keluarga inti
*     Riwayat keluarga orang tua

C.  DATA LINGKUNGAN

*     Karakteristik-karakteristik rumah
*      Karakteristik-karakteristik dari lingkungan sekitar rumah dan komunitas yang lebih besar
*      Mobilitas geografi keluarga
*      Asosiasi-asosiasi dan transaksi-transaksi keluarga dengan komunitas
*      Jaringan dukungan sosial keluarga

D.  STRUKTUR KELUARGA

a.       Pola-pola komunikasi
* Jangkauan komunikasi fungsional dan disfungsional (tipe-tipe pola berulang).
* Jangkauan dari pesan dan bagaimana diungkapkan.
* Karekteristik komunikasi dalam sub sistem-sub sistem keluarga.
* Tipe-tipe proses komunikasi disfungsional yang ditemukan dalam keluarga.
* Bidang-bidang komunikasi tertutup.
* Variabel-variabel keluarga dan eksternal yang mempengaruhi komunikasi.
b.    Struktur kekuasaan
*  Hasil-hasil dari kekuasaan.
*  Proses pengambilan keputusan.
*  Dasar-dasar kekuasaan.
*  Variabel-variabel yang mempengaruhi kekuasaan.
*  Seluruh kekuasaan keluarga.
c.       Struktur peran
*  Struktur peran formal.
*  Struktur peran informal
*  Analisis model-model peran.
*  Variabel struktur peran yang mempengaruhi.
d.       Nilai-nilai keluarga
* Identifikasi nilai-nilai penting keluarga dan pentingnya (prioritas) dalam keluarga.
* Kongruensi antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai subsistem keluarga juga kelompok referensi dan atau komunitas yan lebih luas.
* Variabel-variabel yang mempengaruhi nilai-nilai keluarga.Apakah nilai-nilai ini dipegang teguh oleh keluarga secara sadar maupun secara tidak sadar.

E. FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

1.      Fungsi afektif
Ø      Kebutuhan-kebutuhan keluarga.
Ø      Mutual Nurturance, keakrapan dan identifikasi.
Ø      Diagram kedekatan dalam keluarga sangat membantu dalam hal ini.
Ø      Perpisahan dan kekerabatan.
2.      Fungsi sosialisasi
Ø      Praktik-praktik pengasuhan anak dalam keluarga.
Ø      Kemampuan adaptasi praktik-praktik pengasuhan anak untuk bentuk keluarga dan situasi dari keluarga.Siapa-siapa yang menjadi pelaku sosialisasi bagi anak-anak?Nilai-nilai anak dalam keluarga. Keyakinan-keyakinan kultur yang mempengaruhi pola-pola pengasuhan anak.Estimasi tentang apakah keluarga beresiko. Mengalami masalah-masalah pengasuhan anak dan jika demikian, indikasi bagi faktor-faktor resiko tinggi. Adekuasi lingkungan rumah akan kebutuhan anak untuk bermain.
3.      Fungsi perawatan kesehatan
Ø      Keyakinan kesehatan, nilai-nilai dan perilaku  keluarga.
Ø      Definisi sehat-sakit dari keluarga dan tingkat pengetahuan mereka.
Ø       Status kesehatan yang diketahui keluarga dan kerentanan terhadap sakit.
Ø       Praktik-praktik diit keluarga , adekuasi diit keluarga (catatan riwayat makan untuk 24 jam yang direkomendasikan)
Ø      Fungsi jam makanan dan sikap terhadap makanan dan jam makan.
Ø      Kebiasaan tidur dan istirahat.
Ø      Latihan dan praktik-praktik rekreasi (tidak dimasukkan sebelumnya)
Ø      Kebiasaan menggunakan obat-obat keluarga.
Ø      Peran keluarga dalam praktik-praktik perawatan diri.
Ø      Praktik-praktik lingkungan keluarga. Cara-cara preventif berdasarkan medis(uji fisik,mata,pendengnaran dan imunisasi)
Ø      Praktik-praktik kesehatan gigi. Riwayat kesehatan keluarga (baik penyakit umum maupun khusus yang berhubungan dengan lingkungan maupun genetika).
Ø      Layanan kesehatan yanng diterima. Perasaan dan persepsi mengenai layanan kesehatan. Layanan perawatan kesehatan darurat. Layanan kesehatan gigi. Sumber pembiayaan medis dan gigi. Logistik perawatan yang diperoleh.
     

F. COPING KELUARGA

v     Stressor-stressor keluarga jangka panjang dan pendek.
v     Kemampuan keluarga untk merespon,berdasarkan penilaian obyektif terhadap situasi-situasi yan menimbulkan stress.
v     Penggunaan strategi-strategi koping(sekarang/yang lalu).
v     -Perbedaan cara koping keluarga.
v     -Strategi-strategi coping internal keluarga.
v     -Strategi-strategi coping eksternal keluarga.
v     Bidang-bidang atau situasi dimana keluarga telah mencapai penguasaan.
v     Penggunaan strategi-strategi adaptif disfungsional yang digunakan(sekarang/yang lalu).

   ANALISA DATA

Analisa data dilakukan dengan menggunakan tipologi masalah kesehatan,yang terdiri dari 3 kelompok sifat masalah kesehatan (Freeman).
1.      Ancaman kesehatan (Health Treats)
Merupakan suatu kondisi atau situasi yang dapat menimbulkan penyakit,kecelakaan atau tidak mengenal potensi kesehatan,misalnya:
Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga, penyaki menular, besar/jumlah keluarga hubungannya dengan sumber daya keluarga. Kecelakaan, nutrisi, stress, kesehatan lingkungan, Kebiasaan personal. Karakteristik personal, Riwayat kesehatan,Peran,Status imunisasi.
2.      Defisit kesehatan
Merupakan suatu keadaan gagal mempertahankan kesehatan termasuk:
Ø      Keadaan sakit yang belum/sudah terdiagnosa.
Ø      Kegagalan tumbuh kembang secara normal.
Ø       Gangguan kepribadian.
3.      Krisis
Adalah saat-saat keadaan menuntut terlampau banyak dari individu atau keluarga dalam hal penyesuaian maupun dalam hal sumber daya mereka,meliputi :
Ø                 Perkawinan.
Ø                 Kehamilan,persalinan,masa nifas.
Ø                 Menjadi orang tua.

2  DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1.      Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah ibu hamil dengan Diabetes Melitus sehubungan dengan kurangnya  pengetahuan / informasi .
2.      Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk melakukan tindakan terhadap masalah ibu hamil dengan Diabetes Melitus .
3.      Ketidakmampuan keluarga memberikan perawatan pada anggota keluarga dengan ibu hamil dengan Diabetes Melitus .
4.      Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang menunjang  kesehatan untuk mengatasi masalah ibu hamil dengan Diabetes Melitus.
5.      Ketidakmampuan  keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan  untuk mengatasi masalah ibu hamil dengan Diabetes Melitus .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar